Jangan Sembarang Posting CV

Anda terbiasa memajang atau mengirimkan curriculum vitae (CV) lewat internet? Hati-hati! Banyak pihak lain yang hendak mencari keuntungan dari data Anda tersebut. Ternyata, data pribadi pelamar bisa saja disikat dan disalahgunakan.

Pam Dixon, Executive Director World Privacy Forum, mengatakan bahwa aktivitas yang kelihatannya sepele seperti mengirimkan resume secara umum, ternyata bisa berakibat fatal. Pada tahun kemarin ada lusinan warga amerika yang dituduh melakukan kejahatan berat karena identitas mereka telah digunakan untuk kejahatan online.

"Apabila anda memposting CV anda di Internet, berhati-hatilah," nasehat Dixon, seperti ditulis oleh theregister.com dan dikutip detikinet pada Selasa (26/4/2005).

"Semakin bagus isi CV anda, semakin besar resiko anda. Mereka akan mencuri data-data anda dan menggunakan informasi tersebut dengan membuat rekening baru atas nama anda dan melakukan tindakan kriminal seolah-olah anda terlibat didalamnya," tambah Dixon.

Ancaman lain datang dari sekelompok penipu yang menyamar menjadi calon bos pelamar. Modus penipuan tersebut bertujuan untuk mendapatkan uang dengan cara menjual data ke perusahaan tertentu yang digunakan untuk melihat latar belakang pemilik data.

Ada pula modus lain di beberapa kasus tertentu, komplotan penjahat menghubungi sang pencari kerja dan kemudian menawarkan pekerjaan yang mengatur transfer uang perusahaan. Setiap kali transfer yang biasanya dibawah pengawasan Bank federal sekitar US$ 10 ribu, pencari kerja tersebut bisa mendapatkan 5 persen dari nilai transfer.

Skema ini bertujuan untuk mencuci uang dari hasil kejahatan, dititipkan di rekening si "pegawai", kemudian uang tersebut diambil lagi oleh si "majikan" melalui Bank Western Union ke rekening lain.

Komplotan penjahat yang mengaku sebagai calon bos tersebut bisa meyakinkan si pengirim CV untuk memberikan informasi yang sifatnya sensitif seperti nomor keamanan sosial dan informasi mengenai rekening bank.

0 comments:

Post a Comment